Posts

Showing posts from November, 2016

Menyehatkan Sektor rill melalui Inklusi Keuangan (financial inclusion)

Oleh: Fauwaz Ahmad Raihan Bukan perkara yang mudah untuk memperbaiki, menyehatkan dan menstabilkan sektor rill Indonesia saat ini. Perlu adanya added effort yang keras untuk menciptakan kondisi tersebut dilemahnya perekonomian global. pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kwartal III ditahun 2016 diproyeksikan sebesar 5,01%. Pertumbuhan tersebut lebih rendah pada kuartal 2 tahun 2016 yang sebesar 5,18%. Hal tersebut terjadi karena penurunan belanja pemerintah dan ekspor ke luar negri. Tetapi pertumbuhan ekonomi Indonesia dirasa cukup melihat kondisi perkonomian dunia yang sedang melemah. Selain memerlukan added effort perlu adanya terobosan-terobosan baru guna menunjuang sektor rill kita yang dirasa lemah. Seperti halnya inklusi keuangan (financial inclusion) yang menjadi resep baru pemerintah untuk menyehatkan sektor rill saat ini. Adapun pengertian inklusi keuangan (financial inclusion) adalah seluruh upaya yang bertujuan untuk meniadakan segala hambatan yang bersifat harga ataup

Netizen dan Citizen

Transformasi dari Citizen menjadi Netizen dalam rangka mewujudkan Netizenship Oleh Fauwaz Ahmad Raihan Ilmu Ekonomi 2015, FEB UB. Di era globalisasi, modernisasi dan googlisasi saat ini tentu masyarakat tidak asing dengan namanya internet. Berdasarkan data survei dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet (APJII) 2016 menyebutkan bahwa 132,7 Juta masyarakat Indonesia sudah terkoneksikan internet dari total 256 Juta total penduduk Indonesia. angka tersebut hampir naik 2x lipat dibandingkan tahunm sebelumnya yang berada dikisaran 88 Juta orang. (Kompas, 8 Nov). meningkatnya jumlah pengguna internet dari tahun ke tahun adalah sebuah keberhasilan bagi pihak-pihak yang bersangkutan. Meningkatnya jumlah netizen diindonesia masih didominasi oleh kelas menengah. Hal tersebut tentu adalah kabar positif bagi proses transformasi masyarakat. dalam masyarakat netizen tersebut, kepemilikan dan distribusi informasi menjadi kapital penting dalam membangung nilai-nilai kewarganegaraa

Al-Maidah :51 VS Demokrasi & Bhineka Tunggal Ika?

Nama: Fauwaz Ahmad Raihan Ilmu Ekonomi 2015 Universitas Brawijaya Kandungan Al-Maidah:51? beberapa waktu yang lalu dunia maya sempat heboh terkait statement Ahok yang secara langsung menghina al-quran. Tidak sedikit netizen-netizen mengkritik statement beliau atas penghinaan al-quran bahkan tidak sedikit ulama yang menjadikan ini masalah serius bagi kemasahatan umat, umat muslim khususnya. Adapun kandungan surat Al-Maidah:51 yang berisi : “ Hai orang-orang yang beriman, janganlah kalian mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi wali (kalian); sebagian mereka adalah wali bagi sebagian yang lain. Barang siapa di atara kalian mengambil mereka menjadi wali, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak akan memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim”. Secara singkat kandungan Al-Maidah:51 merujuk kepada umat muslim untuk tidak/jangan memilih golongan Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin kita (Umat Muslim). Simplenya kita (Muslim

MENUMBUHKAN JIWA DAN MENTAL ENTREPRENEURSHIP

Sebagian orang menanggap Entrepreneur sebatas hanya seorang wirausahawan atau pengusaha. nyatanya tidak demikian rek. Entrepreneur itu sejatinya adalah Ways Of Life atau bisa kita sebut jalan hidup. jalan hidup seseorang ditentukan dari apa yang ia pikirkan lalu terwujud dari apa yang dia lakukan. Manusia diberikan akal dan emosi sebagai karunia oleh sang pencipta, sebagai manusia normal lazimnya kita harus menggunakan akal dan emosi (perasaan) kita untuk menjadikan kita manusia yang seutuhnya. terlebih lagi anak muda yang masih bimbang dengan jati dirinya. Anak muda/ ABG (Anak Baru Gede) terkadang masih bimbang dengan jalan yang suatu saat akan ia pilih. Terkadang mereka terhasut oleh perilaku-perilaku negatif dilingkungannya tetapi sebagian sebaliknya. tentunya mereka perlu diberi arahan, tidak hanya orang tua namun pihak yang lain. sebab jika tidak diarahkan maka pupus sudah harapan pahlawan bangsa ini. Menumbuhkan jiwa Entreprenur bukanlah perkara yang mudah, tidak sulit